Tahun 2015 Indonesia ”Pecah” ini merupakan hasil buah
pikir dari seorang anak bangsa yang memiliki reputasi sebagai tokoh yang
disegani di dunia internasional. Buku ini menyajikan perpaduan materi
antara pengetahuan yang luas tentang konspirasi dunia internasional,
kecermatan membaca perputaran alam, pemahaman mendalam tentang siklus
sejarah, ketajaman analisis, visioner, kemampuan memprediksi masa depan,
serta memberikan solusi cerdas untuk mengantisipasi multi krisis,
sekaligus upaya membangun spirit bangsa agar Indonesia menjadi besar
yang menghormati dunia internasional.
Buku ini menjadi primadona kaum politisi karena merupakan
satu-satunya karya terbaik bangsa yang jeli mengupas perjalanan
Indonesia sebagai bangsa, dan juga sebagai antisipasi kemungkinan
terburuk yang bakal menimpa NKRI, yaitu bubar sebagai
bangsa. Bercerainya negara-negara di Eropa itu terjadi pada abad
moderen. Sebagai negara yang berasal dari kumpulan beragam etnis,
kemampuan bertahan dalam ‘satu bangsa’ rata-rata hanya selama 70-an
tahun. Bangsa Indonesia merupakan negara yang memiliki kumpulan suku
paling heterogen di dunia, yaitu memiliki sekitar 300-an suku besar dan
sub suku, 600-an bahasa daerah, 17.504 pulau. Jika sedikit salah
mengurusnya, maka berakibat fatal. Fakta membuktikan bahwa lepasnya
Provinsi ke-27 Timor Timur pada tahun 1999 menjadi negara
Republik Demokrat Timor Leste (RDTL) dari ikatan NKRI.
Bagian pertama memuat Konspirasi Global Hancurkan Indonesia.
Eksistensi Indonesia sebagai negara Islam terbesar dengan kekayaan alam
terlengkap di dunia, mendorong kekuatan global berkepentingan
menciptakan multi krisis bagi bangsa ini. Strategi yang dilakukan sangat
rapi, nyaris tidak terdeteksi. Bersatu dan bersatu. Bersatu merupakan
kunci utama, kunci sukses sebuah bangsa. Ketika Amerika Serikat punya
agenda terselubung untuk mengacak-acak dunia, mereka menciptakan ’musuh
bersama’ melalui serangan World Trade Centre (WTC) 11 September
dijadikan sarana pemersatu bagi seluruh negeri demi kepentingan
politik.Konspirasi global itu meliputi: serangan Jumat, Pecah Belah
antar pemimpin, penyesatan opini, dan punya musuh bersama.
Bagian kedua memuat Strategi ”Satu Dolar” menguasai dunia. Strategi
itu mencakup: Blok Pertama ’Supertop leader’, Blok Kedua ‘Dewan
Strategi’, Blok Ketiga ‘Dewan Politik Global’, Blok Keempat ‘Dewan
Keuangan Dunia’, Blok Kelima ‘Politik Luar Negeri’ Blok Keenam
’Globalisasi Ekonomi’, Blok Ketujuh ’Kapitalisme’, Blok Kedelapan ’Paham
Babilonia’, Blok Kesembilan ’Metamorfosa Modernisasi’, Blok Kesepuluh
’Kemerosotan Moral Generasi Muda’, Blok Kesebelasan ’Occultisme, Blok
Keduabelas Sekulerisme Agama Universal, Blok Ketiga Belas United
Nations/PBB.
Bagian ketiga memuat Tujuh Strategi Dunia Menghancurkan
Indonesia. Gerakan Illuminati International sebagai sumber kehancuran
bangsa Indonesia, telah menetapkan (7) strategi kebijakan dasar
meliputi: 1) memperlemah Negara Kesatuan (NKRI); 2) menghapus Ideologi
Pancasila, 3) menempatkan uang sebagai dewa, 4) menghapus Rasa Cinta
Tanah Air, 5) menciptakan sistem Multi Partai, 6) menumbuhkan
sekularisme, dan 7) membentuk tata dunia baru.
Bagian keempat Posisi Geostrategis Indonesia memuat posisi Indonesia
dalam peta dunia bagaikan ‘jantung’ kehidupan Planet Bumi. Indonesia
melalui pulau Kalimantan dan Papua adalah ‘paru-paru’ yang memberi nafas
bagi umat manusia di seluruh penjuru dunia. Tuhan telah menganugerahkan
potensi sumberdaya alam laing lengkap kepada persada nusantara.
Bagian kelima Menyatukan Para Pemimpin Bangsa memuat hasil penelitian
10 tahun terakhir sejak jaringan Illmuminati Internasional yang sukses
menciptakan krisis menghancurkan Indonesia, salah satu penyebab kenapa
Indonesia sulit bangkit kembali dari keterpurukan, karena di antara para
pemimpin susah bersatu.
Bagian keenam Rakyat Rindukan Pemimpin ‘Bergandengan Tangan’ memuat
hasil penelitian para pakar di seluruh dunia disertai bukti yang ada
kesebaran suatu negara ditentukan oleh kekuatan persatuan. Hancurnya
suatu bangsa bersumber dari perpecahan. Suatu bangsa dapat menjadi besar
bila seluruh pemimpin dan rakyat bersatu. Negeri ini ada karena para
pejuang kemerdekaan dulu bersatu, punya tekad satu: merdeka atau mati.
Mereka bersatu melawan penjajah.
Bagian ketujuh Bangsa Tiga Kali Bersatu memuat tentang: 1) Sumpah
Palapa dan Sumpah Pemuda, 2) Belajar dari Sriwijaya dan Majahpahit.
Berbagai peninggalan masa silam telah menunjukkan nenek moyang dulu
sudah memiliki peradaban yang jauh lebih unggul dibanding bangsa Eropa.
Fenomena perpecahan bagi Republik Indonesia sudah tampak di depan mata,
melalui semangat Otonomi Daerah, para Bupati dan Wali Kota menjelma
menjadi ”Raja-Raja Kecil’ di daerah. Mereka sering memandang sebelah
mata keberadaan pemerintah pusat.
Bagian kedelapan ”Gong Perdamaian Nusantara” Sarana Pemersatu dan
Spirit Bangsa memuat semangat reformasi yang menggelora menuntut segala
bentuk perubahan dibarengi kelahiran UU Otonomi Daerah, menyebabkan
terjadinya semacam erosi nasionalisme di sebagian warga masyarakat. Rasa
cinta tanah air kebanggan sebagai bangsa Indonesia mengalami dekadensi.
Bagian kesembilan ”Gong Perdamaian Dunia” Mengangkat Martabat
Indonesia memuat beberapa fakta seperti: 1) Gunung Perdamain dari Gunung
Muria, 2) Menyatukan Manusia di Planet Bumi, 3) GPD pertama dipasang di
negera China, 4) GPD kedua di Negara India, 5) GPD dipasang di Bulan,
6) Tahun 2015 di Pasang di seluruh Dunia.
Bagian kesepuluh Jaringan Super Rahasia Misteri ’666’ memuat
konspirasi global yang berusaha menghancurkan bangsa Indonesia agar
pecah menjadi 17 Negara Merdeka, yang dikomando oleh suatu gerakan
Illmuniati International melalui jaringan The Luciferians Consoiration
dengan operator lapangan Fremansaory. Jaringan tingkat tinggi dunia yang
kini berkuasa mengendalikan bumi dengan kata sandi ’666’. Kantor pusat
didirikan di Brussel-Belgia berbentuk salib terbalik dengan sandi puncak
angka ’666’.
Bagian kesebelas Peta Indonesia tahun 2015 memuat tatanan dunia baru.
Peta dunia diredesign untuk menyusun negara-negara baru. Dengan patron
dunia berada dalam satu sistem, satu mata uang dan satu agama, jaringan
Illmuniati International sangat yakin mampu mengubah peta dunia sesuai
konspirasinya. Peta Republik Indonesia telah di-redisgn dengan memecah
menjadi ’17 Negera baru” (Provinsi Timor-Timur sudah dilepas menjadi
negara merdeka sendiri).
Bagian keduabelas memuat Penyebab 2015 Indonesia ’Pecah’, yakni
kepingan-kepingan negara kecil itu didasarkan atas: 1) Ikatan primordial
(kesamaan etnis), 2) ikatan ekonomis (kepentingan bisnis), 3) ikatan
kultural (kesamaan budaya), 4) ikatan ideologis (kepentingan politik),
dan 7) ikatan religius (kesadaran membangun negara berdasarkan agama).
Penyebab lain Indonesia bakal ’pecah’ karena a) telah kehilangan figur
tokoh pemersatu dan menunggu kelahiran tokoh seperti Bung Karno dan Bung
Harto, mungkin baru tiba ’Tujuh Abad Mendatang’, b) pertengkaran
berkepanjangan sesama anak bangsa, c) pengaruh konspirasi global, d)
faktor NAMA. Nama adalah doa, pengharapan atau bahkan obsesi dan Kalah
Pilpres 2014, ’Bikin Negara baru’. (
Hugo Warami – staf peneliti puspadaya Unipa)